Bantuan Sarana Dakwah dari Mesir by:malarieco
Saat
 ini umat Muslim Panama sangat membutuhkan lebih banyak kegiatan yang 
mendukung dakwah dan kegiatan Islam lainnya. Kegiatan dakwah tersebut 
termasuk penyediaan buku-buku, Alquran, dan literatur Islam di 
perpustakaan dan toko buku di Panama. Panama juga masih memiliki guru 
agama Islam dalam jumlah terbatas. 
Terkait masalah tersebut, beberapa negara dan organisasi muslim dunia
 sudah bersedia memberikan bantuan. Satu di antaranya datang dari 
pemerintah Mesir. Seperti dikatakan Duta Besar Mesir untuk Panama, 
Safiya Ibrahim Amin, pihaknya berencana membantu Muslim Panama guna 
pengadaan sarana informasi tentang Agama Islam. Termasuk pula membangun 
34 perpustakaan Islam, menyediakan 10 orang guru yang hapal Alquran, 
lima orang imam, dan materi lain yang dibutuhkan. 
Sebelumnya guru-guru agama yang akan dikirim ke Panama, akan dilatih 
untuk bisa beradaptasi dengan bahasa setempat. Pemerintah Mesir juga 
akan menambahkan bantuan tersebut dengan 5.000 kopi Alquran yang telah 
diterjemahkan ke dalam bahasa Panama, ditambah dengan pusat kajian Islam
 yang akan dibangun dalam waktu dekat.
Dalam kehidupan sosial beragama, pemerintah Panama mengakui bahwa 
penduduk berhak memeluk agama sesuai kepercayaannya. Pemerintah bahkan 
menghargai hak tersebut dalam praktek kehidupan sehari-hari. 
Secara demografi, Panama memiliki luas wilayah 30.193 mil persegi, 
dengan populasi mencapai 2,9 juta jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun
 1998. Sekitar 82 persen penduduk Panama beragama Katolik Roma, 10 
persen Evangelis, dan tiga persen sisanya memeluk agama lain. Imigran 
Cina memeluk agama Buddha. Penganut Yahudi tercatat sebanyak 9 ribu 
jiwa. 
Sementara itu, umat Muslim Panama berasal dari tiga kelompok besar. 
Yaitu, penduduk asli yang beralih ke Islam dan pendatang asal 
India/Pakistan dan dari Timur Tengah. Ada pun kelompok terbesar adalah 
imigran asal India/Pakistan. Jumlah mereka sekitar 300 keluarga atau 
2.400 jiwa. 
Kelompok terbesar kedua adalah imigran dari Timur Tengah di kota 
Colon yang berjumlah sekitar 120 keluarga (600 jiwa). Warga Muslim asal 
Panama saat ini jumlahnya mencapai 200 jiwa, mayoritas menetap di 
kota-kota pantai di sana. 
Di ibu kota Panama City, kini sudah ada dua buah masjid. Masjid utama
 yang dinamakan masjid Jumah berlokasi di 30th St and Mexico Avenue. Dan
 masjid kedua berada di area Ista Hermosa, tak jauh dari pusat kota. 
Kedua masjid ini telah memiliki program pendidikan madrasah. Di tempat 
ini para murid berusia 7-12 tahun diberikan pelajaran menghapal Alquran 
serta Hadis nabi. 
Terdapat sebanyak 225 siswa Muslim di sini yang berasal dari 
India/Pakistan dan Muslim penduduk asli Panama. Sebagai informasi, bahwa
 penduduk Muslim Panama adalah keturunan dari para budak muslim asal 
Afrika yang dibawa Spanyol lima abad lampau. 
Di samping itu, di ibu kota Panama City juga terdapat kantor perwakilan International Center for Islamic Research and Studies,
 yang menerbitkan jurnal An Nur Lil Islam berbahasa Spanyol. Jurnal ini 
lantas didistribusikan di masjid-masjid setempat serta dikirimkan pula 
ke sejumlah komunitas Muslim di negara kawasan tersebut. Seperti 
Kolombia, Ekuador, Guatemala, Kosta Rika, dan bahkan Muslim yang tinggal
 di New York, New Jersey serta kota-kota lain di Amerika Serikat. 
Organisasi muslim itu pun telah membagikan secara gratis ratusan 
kitab suci Alquran terjemahan bahasa Spanyol. Beberapa pengurusnya pun 
kerap kali mengadakan ceramah dan kuliah di Universitas Panama dan 
Universitas Katolik Santa Maria di Panama City. 
Begitu pula di kota kedua terbesar, Colon. Kehidupan umat Muslim 
berjalan dengan normal di tengah komunitas non-Muslim. Kebanyakan yang 
menetap adalah Muslim asal Arab. Mereka kemudian mengembangkan usaha 
perdaganagn di sana. 
Komunitas Muslim Arab juga mendirikan sekolah muslim bernama Arab 
Bilingual Academy of Panama (Academia Bilingue Arabe Panamena) yang 
terdapat di kawasan Margarita, Colon. Sekolah ini mengajarkan mata 
pelajaran umum seperti matematika, iptek, sejarah serta pula ilmu agama 
(tauhid, tajwid, Alquran, fikih, dan sejarah Islam) dengan menggunakan 
bahasa Spanyol, Inggris, dan Arab. Di kota Colon pun terdapat sebuah 
masjid yang selesai pembangunannya pada bulan Pebruari 1993
 
 
 
